KOL ATAU KUBIS Brassica oleracea


Brassica oleracea

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
 
PEMBIBITAN
Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut : 
a.       Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat. 
b.      Benih harus bebas hama dan penyakit
c.       Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran.
d.      Benih diambil daru jenis yang unggul atau stek yang sehat.
e.      Mempunyai daya kecambah 80% 
f.        Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.

TEKNIK PENYEMAIAN BENIH
Penyemaian benih dilakukan dengan beberapa cara :
1.      Penyemaian dibumbung/polybag
Setiap bumbung diisi masing-masing satu buah benih, bumbung dapat dibuat dari daun pisang atau daun kelapa, ukuran diameter 5 cm atau menggunakan polybag kecil ukuran 7-8cm x 10cm.
2.      Penanaman langsung.

Kelebihannya adalah waktu, biaya dan tenaga lebih hemat, tetapi kelemahannya adalah perawatan yang lebih intensif.
Lahan persemaian adalah waktu, biaya dan tenaga lebih hemat, tetapi kelemahannya adalah perawatan yang lebih intensif.
Lahan persemaian dapat diganti dengan kotak persemaian dan dilakukan dengan cara : 
Buat medium terdiri dari tanah, pasir dan pupuk kandang (1 : 1 : 1)
Buat kotak persemaian kayu (50-60 cm x 30-40cm x 10-15 cm.
3       Pengolahan media tanam
Tanah diemburkan dan dibalik dengan cangkul atau dibajak sedalam 40-50 cm, dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan diberi pupuk dasar. Setelah itu, dibiarkan terkena sinar matahari selama 1-2 minggu untuk memberi kesempatan oksidasi gas-gas beracun dan membunuh sumber-sumber pathoge.
      Teknik Penanaman
 
Penentuan pola tanam sangat bergantung kesuburan tanah dan varietas tanaman dengan jarak tana 50x50cm. Pola penanaman ada dua yaitu larikan dan teratur seperti pola bujur sangkar; pola segitiga sama sisi; pola segi empat dan pola barisan (barisan tunggal dan barisan ganda). Pola segi tiga sama sisi dan bujur sangkar tergolong baik karena didapatkan jumlah tanam yang lebih banyak.

         Pemeliharaan
     Hal – hal yang penting dalam perawat tanaman adalah :
     Menghindari pelukaan pada tanaman karena luka pada tanaman merupakan salah satu jalan yang efektif dalam penularan penyakit dan sangat disukai hama. 
          Dalam pemupukan, pupuk tidak boleh mengenai tanaman dan harus selalu diikuti dengan penyiraman. Pemupukan susulan I dilakukan dengan urea 1 gram per tanaman melingkari tanaman dengan jarak 3 cm. Kemupukan ke 2 dilakukan dengan area 1 gram per tanaman melingkari tanaman dengan jarak 3 cm. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 10-14hari dengan dosis 3-5gram, dengan jarak 7-8cm. Pemupukan ke 3 dilakukan pada umur 3-4 minggu dengan dosis 5 gram pada jarak 7-8cm. Bila pertumbuhan belum optimal dapat dilakukan pemupukan lagi pada umur 8 minggu.

      HAMA DAN PENYAKIT.
A.      HAMA
Hama yang menyerang tanaman kol adalah :
         1. Ulat Plutela ( Plutela xylostella L. )
Pengendalian : (1) Mekanis: mengumpulkan ulat-ulat dan telurnya, kemudian dihancurkan. (2) Kultur teknik: pergiliran tanaman (rotasi) dengan tanaman yang bukan famili Cruciferae. (3) Hayati/Biologi: menggunakan musuh alami, yaitu parasitoid (Cotesia plutella Kurdj, Diadegma semiclausum, Diadegma eucerophaga) atau predatornya. (4) Sex pheromone: adalah Ugratas Ungu dimasukan botol bekas. 

2.    Kutu daun (Aphis brassicae)


Pengendalian: menyemprotkan insektisida ORTHENE 75 SP atau Hostathion 40 EC 1-2cc/liter air.





B.      PENYAKIT
Penyakit yang menyerang tanaman Kol adalah :
1.       Busuk hitam (Xanthomonas campestris Dows).
Penyebab: bakteri dan merupakan patogen tular benih (seed borne), dan dapat dengan mudah menular ke tanah atau tanaman sehat lainnya.
Pengendalian: (1) memberikan perlakuan pada benih seperti telah dijelaskan pada poin penyiapan benih; (2) pembersihan kebun dari tanaman inang alternatif; (3) rotasi tanaman selama 3 tahun dengan tanaman tidak sefamili.


2.       Bercak hitam (Alternaria sp.)
Penyebab: cendawan Alternaria brassica dan Alternaria brassiciola. Gejala: (1) bercak-bercak berwarna coklat muda atau tua bergaris konsentris pada daun; (2) menyerang akar, pangkal batang, batang maupun bagian lain.
Pengendalian: (1) menanam benih yang sehat; (2) perlakuan benih seperti pada poin penyiapan benih.

III.                PANEN DAN PASCA PANEN

                  A.      PANEN
Ciri-ciri kemasakan kol adalah sebagai berikut :
   
   1.      Krop kubis mengeras dengan cara menekan krop     kubis.
   2.       Daun berwarna hijau mengkilap.
   3.     Daun paling luar sudah layu.
   4.    Besar krop kubis telah terlihat maksimal.



Cara panen kol :
     1.     Pilih kubis yang telah tua dan siap dipetik.

     2.     Petik kubis dengan menggunakan pisau yang tajam dan bersih. Pemotongan dilakukan pada bagian pangkal batang kubis.
     3.      Urutan pemetikan adalah dimulai dengan kubis yang sehat baru kemudian dilakukan dengan pemetikan pada kubis yang telah terkena infeksi pathogen. 

B.      PASCA PANEN
Setelah dipetik, kubis dikumpulkan pada tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang sehingga didapatkan kubis yang tinggi kualitas dan kuantitasnya. Pengumpulan dilakukan dengan hati-hati dan jangan

Postingan Populer